Anestesi untuk Pasien dengan Sindrom Meigs

  • Dewi Yulianti Bisri Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung
Keywords: anestesia, ascites, Meig’s syndrome, tumor ovarium

Abstract

Sindrom Meigs khas dengan adanya tumor ovarium jinak yang berhubungan dengan ascites dan hidrotoraks sisi kanan. Ini kasus yang jarang dan patofisiologinya belum jelas. Diagnosis banding dengan neoplasma ovarium harus didiskusikan sebelum dilakukan tindakan pembedahan. Efusi pleura dan ascites akan hilang secara spontan dan permanen setelah pengangkatan tumor. Anestesi untuk sindroma ini merupakan tantangan yang nyata. Masalah metabolik hemodinamik, respirasi dan hipertensi abdominal merupakan risiko anestesi utama. Pengelolaan risiko-risiko ini merupakan prioritas perioperatif. Kasus: Wanita usia 23 tahun, Tinggi Badan/Berat Badan: 156 cm/70 Kg, datang dengan keluhan perut yang semakin membesar sejak 6 bulan sebelum masuk rumah sakit, pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan adanya ascites, efusi pleura, anemia dan malnutrisi. Dilakukan operasi pengangkatan tumor dengan anestesi umum. Induksi anestesi dengan posisi setengah duduk, preoksigenasi dengan oksigen 100%, induksi dilakukan dengan pemberian fentanyl 100 mcg perlahan. Propofol diberikan 100 mg diberikan secara titrasi, atracurium 25 mg dilakukan laringoskopi direk, pemasangan ETT no 7.0. Rumatan anestesi dengan isoflurane 1,2 vol%, O2: Air = FiO2 50%. Setting ventilator VCV f 12 Vt 450 PEEP 5 FiO2 50%. Pasien diposisikan supine. Sebagai simpulan: Sindrom Meigs adalah penyakit jinak, jika diterapi dengan benar, tidak ada kekambuhan setelah operasi pengangkatan massa. Risiko pernafasan dan hemodinamik merupakan masalah anestesi utama

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Dewi Yulianti Bisri, Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung

Department Anesthesiology and Intensive Care Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung

References

Fjouji S, Bensghir M, Haimeur C, Azendour H. Anesthetic consideration in Demon-Meigs’ syndrome: a case report. Journal of Medical Case Report 2014;8:320

Liao Q, Hu S. Meigs’ Syndrome and Pseudo-Meigs’ syndrome: report of four cases and literature review. Journal of Cancer Therapy 2015;6(4):293–98

Santangelo M, Battaglia M, Vescio G, Sammarco G, Gallelli G, Vetere A, et al. Meigs’ syndrome: Its clinical picture and treatment. Ann Ital Chir 2000 Jan– Feb;71(1):115–9.

Tsukao H, Ueda T, Fujii Y, Sakai T, Yamaguchi T, Nakaya J, Kojima T. Incomplete pseudo-Meigs’ syndrome cause by endometrial ovarian cyst: a case report. Respiratory Medicine Case Report 2021;33:101387

Chaitali DR, Pratim SP, Sarmishtha C, Shanti S. Meigs syndrome - A case report. J Obstet Gynecol India 2006;56(5) : 451–53

Kallarackal D, Singh D. Pseudo-Meigs syndrome: A case report. Int J Case Rep Images 2017;8(5):331–34.

Lessnau KD, Anariba DEI, Lanza J, Ali MO, Kanaparthi LK, Chavda R, Talavera F, Randall LM. Meigs syndrome. Drug & Disease Obstetrics & Gynecology. Medscape 2021

Migishima F, Jobo T, Hata H, Sato R, Ikeda Y, Arai M, Kuramoto H. Uterine leiomyoma causing massive ascites and left pleural effusion with elevated CA 125: A case report. J Obstet Gynaecol Res 2000 Aug;26(4):283–7

Amant F, Gabriel C, Timmerman D, Vergote I. Pseudo-Meigs’ syndrome caused by a hydropic degenerating uterine leiomyoma with elevated CA 125. Gynecol Oncol 2001 Oct;83(1):153–7.

Long CY, Chen YH, Chen SC, Lee JN, Su JH, Hsu SC. Pseudo-Meigs syndrome and elevated levels of tumor markers associated with benign ovarian tumors--two case reports. Kaohsiung J Med Sci 2001 Nov;17(11):582–5.

CROSSMARK
Published
2021-09-22
DIMENSIONS
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>