Kesenjangan Manajemen Anestesi pada Seksio Sesarea dengan Placenta Akreta di RS Dr. Saiful Anwar Malang: Sebuah Pembelajaran
Abstract
Plasenta akreta (plasenta yang melekat secara abnormal) adalah salah satu dari dua penyebab perdarahan peripartum yang paling umum dengan jumlah perdarahan yang banyak, sehingga menjadi penyebab untuk dilakukan histerektomi peripartum. Perdarahan saat persalinan dengan seksio sesarea pada maternal dengan plasenta akreta di RS Dr Saiful Anwar Malang rata-rata adalah: 3000–4000cc lebih banyak daripada maternal bukan plasenta akreta. Keadaan tersebut sering menjadi penyebab perubahan manajemen anestesi; yang semula direncanakan dengan regional anestesi harus dikonversi ke anestesi umum, begitu juga tatalaksana pembedahannya sering mengalami perubahan dan harus konsul disiplin ilmu lain durante operasi. Oleh karena itu, maternal dengan plasenta akreta yang telah terdiagnosis perlu pendekatan multidisiplin agar luaran pasca persalinan menjadi lebih baik. Akan tetapi sering terjadi kesenjangan manajemen anestesi pada pasien plasenta akreta yang dilakukan seksio sesarea. Kasus: wanita berusia 35 tahun dengan plasenta akreta, berat badan 73 kg, G3P2A0, menjalani seksio sesarea elektif. Anestesi Combined Spinal Epidural (CSE) dilakukan dan setelah bayi lahir, pasien mengalami perdarahan aktif 5000–15.000cc dalam waktu 30 menit pertama. Manajemen anestesi dirubah ke anestesi umum dan histerektomi dilakukan. Selama operasi, ditemukan plasenta yang mengalami infiltrasi hingga vena iliaka. Pasien akhirnya dinyatakan meninggal dunia akibat perdarahan masif selama operasi. Mayoritas pasien dengan plasenta akreta dilakukan histerektomi. Karena USG tidak dapat menegakkan diagnosis secara pasti, diagnosis hanya dapat ditentukan selama pembedahan. Dalam kasus ini, sulitnya diagnosis dan adanya komplikasi anatomis membuat pembedahan menjadi sulit dan akhirnya menyebabkan kematian pada pasien
Downloads
References
Aryananda, Resurgence of placenta accreta in Indonesia. Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Dr Soetomo Hospital, Surabaya, Indonesia, 2018
Lopez-Erazo LJ, Sánchez B, Blanco LF, Nieto-Calvache AJ. Placenta accreta spectrum anaesthetic management with neuraxial technique can be facilitated by multidisciplinary groups. Indian J Anaesth. 2021;65(2):153-56. doi: https://doi. org/10.4103/ija.IJA_1216_20
Einerson BD, Silver RM. Multidisciplinary teams in the management of placenta accreta spectrum disorders. Curr Obstet Gynecol Rep. 2019; 8: 80–85. https://doi.org/10.1007/ s13669-019-00264-x
Snegovskikh D, Clebone A, Norwitz E. Anesthetic management of patients with placenta accreta and resuscitation strategies for associated massive hemorrhage. Curr Opin Anaesthesiol. 2011;24(3):274–81. Doi: https://doi.org/10.1097/ ACO.0b013e328345d8b7
Khokhar RS, Baaj J, Khan MU, Dammas FA, Rashid N. Placenta accreta and anesthesia: A multidisciplinary approach. Saudi J Anaesth. 2016;10(3):332-34. doi: https://doi. org/10.4103/1658-354X.174913
Supraptomo RTH, Allan AH. Anesthesia management in patient with placenta percreta performed intra-aortic ballooning caesarean section. Solo J Anesth Pain Crit Care. 2021;1(1):16. DOI: https://doi.org/10.20961/ soja.v1i1.49481
Jauniaux E, Hussein AM, Fox KA, Collins SL. New evidence-based diagnostic and management strategies for placenta accretaspectrum disorders. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol [Internet]. 2019;61:75–88. Tersedia dari: https://doi.org/10.1016/j. bpobgyn.2019.04.006
Ihsaniar A, Anggoro P. Epidural anesthesia management in cesarean section with placenta accreta. J Anaesth Pain. 2022;3(3):57–60. Doi: http://dx.doi. org/10.21776/ub.jap.2022.003.03.05
Morlando M, Collins S. Placenta accreta spectrum disorders: challenges, risks, and management strategies. Int J Womens Health. 2020;12:1033–45. Doi: http://dx.doi. org/10.2147/IJWH.S224191
Liu X, Wang Y, Wu Y, Zeng J, Yuan X, Tong C, et al. What we know about placenta accreta spectrum (PAS). Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol [Internet]. 2021;259:81–9. Tersedia dari: https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2021.02.001
Binici O, Büyükfırat E. Anesthesia for cesarean section in parturients with abnormal placentation: A retrospective study. Cureus. 2019;11(6). Doi: https://doi.org/10.7759/ cureus.5033
Luo F, Xie L, Xie P, Liu S, Zhu Y. Intraoperative aortic balloon occlusion in patients with placenta previa and/or placenta accreta: a retrospective study. Taiwan J Obstet Gynecol [Internet]. 2017;56(2):147–52. Tersedia dari: http://dx.doi.org/10.1016/j. tjog.2016.11.004
Wright JD, Devine P, Shah M, Gaddipati S, Lewin SN, Simpson LL, et al. Morbidity and mortality of peripartum hysterectomy. Obstet Gynecol. 2010;115(6):1187–193. Doi: https:// doi.org/10.1097/AOG.0b013e3181df94fb
Lopez-Erazo LJ, Sánchez B, Blanco LF, Nieto-Calvache AJ. Placenta accreta spectrum anaesthetic management with neuraxial technique can be facilitated by multidisciplinary groups. Indian J Anaesth. 2021;65(2):153–56. Doi: https://doi. org/10.4103/ija.IJA_1216_20
Usta IM, Hobeika EM, Musa AAA, Gabriel GE, Nassar AH. Placenta previa-accreta: Risk factors and complications. Am J Obstet Gynecol. 2005;193(3 pt 2):1045–9. Doi: https://doi.org/10.1016/j.ajog.2005.06.037
Wijaya DW. Penggunaan skor indeks plasenta akreta (IPA) sebagai prediktor manajemen perioperatif seksio sesarea pasien dengan plasenta previa totalis suspek plasenta akreta. Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran USU-RSUP H. Adam Malik, Medan, Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat Keperawatan Universitas Gadjah Mada–RSUP Dr. Sardjito, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2018.
Copyright (c) 2024 Dian Prima Dian Prima, Isngadi Isngadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.