Terapi Penggantian Ginjal Berkelanjutan pada Pasien Eklampsia dengan Komplikasi Sepsis dan Distres Pernapasan Akut
Abstract
Eklampsia telah didokumentasikan selama lebih dari 2400 tahun dengan gambaran awal sindrom prodromal yaitu pre-eklampsia (sebelumnya disebut sebagai toksemia dalam kehamilan). Pasien dengan eklampsia tidak jarang dibarengi dengan berbagai macam komplikasi sehingga memperburuk keluaran dari pasien, dan memerlukan perawatan intensif dan tatalaksana lebih lanjut. Ibu hamil usia 36 tahun dengan usia kehamilan 36–37 minggu dirujuk ke Rumah sakit dengan diagnosis eklampsia dengan distres pernafasan akut akibat edema paru. Pasien dilakukan intubasi saat di ruang gawat darurat dan seksio sesarea cito. Pasca operasi pasien di rawat di intensive care unit untuk tatalaksana lebih lanjut. Terapi penggantian ginjal berkelanjutan atau Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) digunakan untuk memberikan dukungan ginjal pada pasien sakit kritis dengan gagal ginjal akut, terutama pasien dengan hemodinamik tidak stabil. Pada Ibu hamil dengan eklampsia tidak jarang dapat berkembang ke komplikasi seperti distres pernafasan akut akibat edema pulmonum, pneumonia hingga sepsis yang dapat membuat gagal ginjal akut pada pasien. Modalitas pada terapi penggantian ginjal salah satunya dapat memodulasi cytokine sebagai terapi tambahan pada sepsis selain memperbaiki fungsi ginjal, yang diharapkan bisa memperbaiki keluaran pada pasien. Terapi penggantian ginjal berkelanjutan pada pasien saat hari ke tiga perawatan di ICU dengan hasil keluaran yang baik, pasien dilakukan ekstubasi pada hari ke enam perawatan di ICU. Pasien diperbolehkan keluar dari rumah sakit saat perawatan hari kesepuluh dan tidak memerlukan dialisis lebih lanjut.
Downloads
References
Chaiworapongsa T, Chaemsaithong P, Yeo L, Romero R. Pre-eclampsia part 1: current understanding of its pathophysiology. Nat Rev Nephrol. 2014;10(8):466–80.
Ukah UV, De Silva DA, Payne B, Magee LA, Hutcheon JA, Brown H, et al. Prediction of adverse maternal outcomes from pre-eclampsia and other hypertensive disorders of pregnancy: A systematic review. Pregnancy Hypertens. 2018;11(August 2017):115– 23.
Duarte AG. ARDS in pregnancy. Clin Obstet Gynecol. 2014;57(4):862–70.
Phipps EA, Thadhani R, Benzing T, Karumanchi SA. Pre-eclampsia: pathogenesis, novel diagnostics and therapies. Nat Rev Nephrol [Internet]. 2019;15(5):275–89.
Tandukar S, Palevsky PM. Continuous renal replacement therapy: who, when, why, and how. Chest [Internet]. 2019;155(3):626–38.
Han F, Sun R, Ni Y, Hu X, Chen X, Jiang L, et al. Early initiation of continuous renal replacement therapy improves clinical outcomes in patients with acute respiratory distress syndrome. Am J Med Sci. 2015;349(3):199–205.
Szczepanski J, Griffin A, Novotny S, Wallace K. Acute kidney injury in pregnancies complicated with preeclampsia or HELLP syndrome. Front Med. 2020;7:1–11.
Romagnoli S, Ricci Z, Ronco C. CRRT for sepsis-induced acute kidney injury. Curr Opin Crit Care. 2018;24(6):483–92.
Doi K. Role of kidney injury in sepsis. J Intensive Care. 2016;4(1):1–6.
Srijan T, Paul M. Palevsky. Continuous renal replacement therapy. CHEST. 2018;18:1–13.
Ying X, Lai X, Jin X, Cai L, Li X. Continuous renal replacement therapy rescues severe haemorrhagic fever with renal syndrome in pregnancy: a case report. BMC Infect Dis. 2020;20(1):1–5.
Aida L. The Role of continuous ambulatory peritoneal dialysis in equity of kidney replacement therapy in Indonesia. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2020;7(3):186–93.
Copyright (c) 2022 Steven Martin Fuliman, Ruddi Hartono, Isngadi isngadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.